Kamis, 26 Oktober 2017

error pada PHP

Error Pada PHP

Dalam pemrograman PHP sering dijumpai error karena ada kesalahan pada salah satu proses. Seperti misalnya sebuah programm untuk membuka file namun file yang dimaksud ternyata tidak ada maka otomatis browser akan menampilkan error. Untuk itu perlu dibuat sebuah penanganan error yang menghentikan program dan kemudian menampilkan pesan error sesuai kondisi yang terjadi. 


Penanganan di PHP error default sangat sederhana. Pesan kesalahan dengan nama file, nomor baris dan pesan yang menjelaskan kesalahan dikirim ke browser.
PHP Penanganan Kesalahan
Ketika membuat skrip dan aplikasi web, penanganan kesalahan adalah bagian penting. Jika kode Anda tidak memiliki pengecekan error kode, program anda mungkin terlihat sangat tidak profesional dan Anda mungkin terbuka terhadap risiko keamanan.


Tutorial ini berisi beberapa metode pemeriksaan di PHP kesalahan yang paling umum.
Kami akan menunjukkan metode penanganan kesalahan yang berbeda:
·         Simple “die ()” laporan
·         Kesalahan kustom dan memicu kesalahan
·         kesalahan pelaporan
Kesalahan Dasar Penanganan: Menggunakan die () function
Contoh pertama menunjukkan sebuah script sederhana yang membuka file teks:

<?php
$file=fopen(“welcome.txt”,”r”);
?>

Jika file tidak ada Anda mungkin mendapatkan error seperti ini:

Warning: fopen(welcome.txt) [function.fopen]: failed to open stream:
No such file or directory in C:\webfolder\
test.php on line 2
Untuk mencegah pengguna dari mendapatkan pesan error seperti di atas, kita menguji apakah file yang ada sebelum kita mencoba untuk mengaksesnya:
<?php
if(!file_exists(“welcome.txt”))
  {
  die(“File not found”);
  }
else
  {
  $file=fopen(“welcome.txt”,”r”);
  }
?>

Sekarang jika file tersebut tidak ada Anda mendapatkan error seperti ini:





File not found

Kode di atas lebih efisien daripada kode sebelumnya, karena menggunakan mekanisme penanganan kesalahan yang sederhana untuk menghentikan script setelah kesalahan.
Namun, hanya menghentikan script tidak selalu cara yang tepat untuk pergi. Mari kita lihat fungsi PHP alternatif untuk penanganan kesalahan.
Membuat Custom Kesalahan Handler
Membuat kustom penanganan error cukup sederhana. Kami hanya membuat fungsi khusus yang dapat dipanggil bila terjadi kesalahan dalam PHP.
Fungsi ini harus mampu menangani minimal dua parameter (tingkat kesalahan dan pesan kesalahan), tetapi dapat menerima hingga lima parameter (opsional: File, line-nomor, dan konteks error):
Syntax
error_function(error_level,error_message,
error_file,error_line,error_context)
Parameter                                           Deskripsi
·         error_level Diperlukan. Menentukan tingkat laporan kesalahan untuk kesalahan yang ditetapkan pengguna. Harus menjadi nomor nilai. Lihat tabel di bawah untuk kemungkinan tingkat laporan kesalahan
·         ERROR_MESSAGE Diperlukan. Menentukan pesan kesalahan untuk kesalahan user-defined
·         error_file Opsional. Menentukan nama file di mana kesalahan terjadi
·         error_line Opsional. Menentukan nomor baris di mana kesalahan terjadi
·         error_context Opsional. Menentukan array yang berisi setiap variabel, dan nilai-nilai mereka, digunakan ketika kesalahan terjadi

Tabel Error Report Level

Nilai
Konstan
Keterangan
2
E_WARNING
Run-time error, tidak fatal. Pelaksanaan script tidak dihentikan
8
E_NOTICE
Run-time pemberitahuan. Script menemukan sesuatu yang mungkin error, tetapi juga bisa terjadi saat menjalankan script secara normal
256
E_USER_ERROR
User-generated Fatal error. Ini seperti E_ERROR yang ditetapkan oleh programmer menggunakan fungsi PHP trigger_error ()
512
E_USER_WARNING
User-generated Warning, tidak fatal. Ini adalah seperti E_WARNING ditetapkan oleh programmer menggunakan fungsi PHP trigger_error ()
1024
E_USER_NOTICE
User-generated-Notice. Ini seperti E_NOTICE ditetapkan oleh programmer menggunakan fungsi PHP trigger_error ()
4096
E_RECOVERABLE_ERROR
Catchable fatal error.  Ini seperti E_ERROR tetapi bisa ditangkap handler yang dibuat pengguna
8191
E_ALL
Semua Error dan Warning

Menangani error dengan Custom Error Handler dan Trigger Error

Cara kedua untuk menangani error pada PHP adalah dengan membuat fungsi Custom Error lalu membuat Handler untuk menanganinya.

Cara membuat Custom Error

Untuk membuat custom error digunakan aturan penulisan berikut ini : 

error_function(error_level,error_message,

error_file,error_line,error_context)

Keterangan parameter : 

·    error_level, wajib diisi. Merupakan level error untuk mendefinisikan error pada pengguna. Harus berupa nomor yang mengacu pada tabel error dibawah.
·    error_message, wajib diisi. Merupakan pesan error untuk mendefinisikan error pada pengguna
·    error_file, opsional. Merupakan nama file yang memunculkan error.
·    error_line, opsional. Merupakan nomor baris yang memunculkan error.
·    error_context, opsional. Merupakan array yang berisi semua variabel dan error yang dihasilkan pada saat error itu muncul.

Contoh Membuat Custom Error :

function customError($errno, $errstr) {  
 echo "<b>Error:</b> [$errno] $errstr<br>";  
 echo "Akhir Script";  
 die();  

Cara mengeset Error Handler

Untuk mengeset Error Handler digunakan fungsi set_error_handler("Custom Error").
Contoh Script Custom Error dan Set Error Handler 

<?php  
//membuat fungsi custom error  
function customError($errno, $errstr) {  
 echo "<b>Error:</b> [$errno] $errstr";  
} 
 
//mengeset error handler  
set_error_handler("customError");  
 
//memicu terjadinya error  
echo($test);  
?>  
Dan berikut tampilan error yang dihasilkan oleh program diatas : 

Error: [8] Undefined variable: test

Menangani Error dengan sistem Reporting melalui Email

Cara ketiga dalam menangani error adalah dengan melaporkan error tersebut. Dalam hal ini error akan dikirimkan melalui email. 

Contoh script membuat error reporting melalui email:

<?php  
//membuat custom error  
function customError($errno, $errstr) {  
 echo "<b>Error:</b> [$errno] $errstr<br>";  
 echo "Webmaster telah diberi tahu";  
 error_log("Error: [$errno] $errstr",1,  
 "nama@website.com","From: admin@website.com");  
 
//mengeset error handler  
set_error_handler("customError",E_USER_WARNING);  
 
//memicu terjadinya error  
$test=2;  
if ($test>1) {  
 trigger_error("Angka harus 1 atau lebih kecil",E_USER_WARNING);  
?>  

Tampilan pada browser

Error: [512] Angka harus 1 atau lebih kecil

Webmaster telah diberi tahu

Tampilan pesan yang diterima email

Error: [512] Angka harus 1 atau lebih kecil





Bunyi Error:
1.Warning: mysql_fetch_array(): supplied argument is not
2.a valid MySQL result resource in ....
atau 
1.Warning: mysql_num_rows(): supplied argument is not
2.a valid MySQL result resource in ...
Penyebab:
Error di atas disebabkan ada query SQL yang salah. Bisa jadi karena sintaks perintah query SQL nya salah, misalnya kurang tanda petik untuk menyatakan string dll. Selain itu bisa juga terjadi karena nama field dan tabel yang salah penulisannya.
Solusi:
Coba cek kembali statement query SQL Anda. Pastikan tidak ada lagi kesalahan dalam penulisannya. Untuk proses debugging query SQL (mengetahui letak kesalahannya), Anda bisa menambahkan statement 
die(mysql_error()) pada perintah mysql_query()nya. Contoh:
1.$query = ".....";
2.mysql_query($query) or die(mysql_error());
3..
4..

Bunyi Error:
1.Warning: session_start() [function.session-start]:
2.Cannot send session cookie - headers already sent by
3.(output started at ... ) in ... on line ...
atau
1.Warning: session_start() [function.session-start]:
2.Cannot send session cache limiter - headers already sent
3.(output started at ...) in ... on line ...
Penyebab:
Error di atas biasanya terjadi pada penggunaan session. Sewaktu memberikan perintah 
session_start(), terdapat baris perintah di atasnya yang menampilkan string atau kode html ke browser. Sebagai contoh, perhatikan script berikut ini:

1.<?php
2.echo "Hallo...";
3.session_start();
4.?>
atau
1.<html>
2.<head>
3.<title>....</title>
4.</head>
5.<?php
6.session_start();
7.?>

Bila Anda perhatikan script di atas, maka terdapat string yang di-echo-kan atau terdapat kode html yang diletakkan sebelum session_start(). Nah… inilah yang menyebabkan error. Selain contoh di atas, error juga bisa muncul dari script yang berbentuk seperti ini
1.<?php
2.include "header.php";
3.session_start();
4.?>
Meskipun sebelum session_start() tidak ada echo atau kode html, namun error akan tetap muncul apabila isi dari script header.php terdapat echo atau kode html juga, misalnya
header.php
1.<?php
2.echo "hallo";
3.?>

Solusi:
Pastikan sebelum perintah 
session_start() tidak terdapat perintah echo atau kode html apapun.


Bunyi Error:
1.Warning: Cannot modify header information – headers already sent by
2.(output started at ...) in ...
Penyebab:
Peringatan di atas biasanya muncul ketika Anda melakukan redirecting menggunakan perintah
1.header("Location: ...");
Seharusnya, sebelum perintah header("Location: ...") tidak boleh ada string apapun yang ditampilkan di browser, meskipun itu kode HTML (sama seperti penyebab error di session_start() sebelumnya). Sebagai contoh perhatikan script berikut ini:
1.<?php
2.echo "<p>Hallo Apa kabar?</p>";
3.header("Location: test.php");
4.?>
Pada script di atas, sebelum perintah header() terdapat string yang ditampilkan ke browser. Inilah yang mengakibatkan muncul peringatan tsb. Lantas bagaimana dengan script berikut ini?
1.<?php
2.$a = 10;
3.if ($a < 0) echo "Nilai A negatif";
4.else header("Location: test.php");
5.?>
Kira-kira muncul Warning nya gak ya? Jika Anda coba, maka tidak muncul Warning nya meskipun sebelum header() terdapat string yang ditampilkan ke browser. Mengapa demikian? ya.. meskipun di situ terdapat perintah untuk menampilkan string ke browser, namun perintah tersebut tidak pernah dijalankan karena nilai $a nya positif.
Solusi:
Pastikan sebelum perintah 
header("Location: ...") tidak ada kode HTML atau perintah echo apapun. Jika Anda mengincludekan suatu script di atas header("Location: ...")pastikan dalam script yang diincludekan tersebut tidak ada kode HTML atau echo.




Bunyi Error:
1.Warning: mysql_connect() [function.mysql-connect]:
2.Access denied for user ‘root’@'localhost’ (using password: YES) in ...

Penyebab:
Error di atas disebabkan karena koneksi yang gagal ke MySQL. Penyebab gagalnya bisa jadi disebabkan nama user atau password yang salah.

Solusi:
Pastikan username dan password koneksi ke MySQL Anda sudah benar ketika menggunakan perintah koneksi 
mysql_connect("namahost", "namauser", "passworduser");


Bunyi Error:
1.Parse error: syntax error, unexpected T_STRING,
2.expecting T_OLD_FUNCTION or T_FUNCTION or T_VAR or â€˜}’ in ...

Penyebab:
Penyebab pastinya, saya kurang mengetahuinya. Namun biasanya ini terjadi karena penggunaan versi PHP yang rendah (versi di bawah PHP 5) untuk menjalankan script PHP yang menggunakan OOP.

Solusi:
Coba upgrade versi PHP Anda, atau gunakan PHP dengan versi yang lebih tinggi.


Bunyi Error:
1.Parse error: syntax error, unexpected T_ELSE in ...
Penyebab:
Error tersebut muncul sebagai akibat penulisan sintaks IF … ELSE yang tidak sesuai aturan. Perhatikan contoh penggunaan IF ELSE yang salah di bawah ini
1.<?php
2.$a = 5;
3.if ($a > 0) $status = "A lebih besar dari 0"
4.else ($a < 0) $status = "A lebih kecil dari 0"
5.else $status = "A sama dengan 0"
6.?>
Contoh di atas terdapat kesalahan yaitu setiap akhir statement tidak diberikan tanda titik koma (;), dan pada bagian else ($a < 0) kurang IF, seharusnya

1.<?php
2.$a = 5;
3.if ($a > 0) $status = "A lebih besar dari 0";
4.else if ($a < 0) $status = "A lebih kecil dari 0";
5.else $status = "A sama dengan 0";
6.?>
Solusi:
Pastikan struktur statement yang Anda gunakan berbentuk seperti ini
1.<?php
2.if (syarat1) statement1;
3.else if (syarat2) statement2;
4.else if (syarat3) statement3;
5..
6..
7.else statementX;
8.?>
atau
01.<?php
02.if (syarat1)
03.{
04.statement;
05.statement;
06..
07..
08.}
09.else if (syarat2)
10.{
11.statement;
12.statement;
13..
14..
15.}
16..
17..
18.else
19.{
20.statement;
21.statement;
22..
23..
24.}
25.?>




Bunyi Error:
1.Fatal error: Call to undefined function: ...
Penyebab:
Error tersebut disebabkan karena nama function yang digunakan tidak ada atau tidak dikenal oleh PHP. Jika function tersebut adalah built in function, misalnya 
str_split()bisa jadi hal ini disebabkan pada versi PHP yang digunakan belum ada function tersebut. Jika function tersebut adalah function buatan sendiri, bisa jadi anda lupa menyisipkan ke dalam script atau meng-include-kannya.
Solusi:
Jika function yang tidak dikenal adalah built in function, maka lakukan upgrade versi PHP yang lebih tinggi. Sedangkan jika function yang tidak dikenal adalah buatan sendiri, pastikan Anda sudah meng-includekan di dalam scriptnya sehingga bisa dikenal. Contohnya:
function.php
1.<?php
2.function jumlah($a, $b)
3.{
4.return $a + $b;
5.}
6.?>
script.php
1.<?php
2.include "function.php";
3.echo jumlah(9, 10);   // akan menghasilkan 19
4.?>
atau
script.php
1.<?php
2.function jumlah($a, $b)
3.{
4.return $a + $b;
5.}
6. 
7.echo jumlah(9, 10);   // akan menghasilkan 19
8.?>


Bunyi Error:
1.Parse error: parse error, unexpected $end
Penyebab:
Error di atas disebabkan karena kurangnya tanda penutup kurung kurawal. Contohnya:
1.<?php
2.if ($a > 1)
3.{
4.echo "Nilai A lebih dari 1";
5.?>
atau
1.<?php
2.while ($a > 1)
3.{
4..
5..
6..
7.?>
Selain itu, bisa pula error tersebut disebabkan karena efek perbedaan penggunaan tanda pembuka PHP <?php dan <?. Contohnya
01.<?php
02.if (syarat)
03.{
04.statement1;
05.statement2;
06.?>
07. 
08.<?
09.statement3;
10.statement4;
11.}
12.?>
Perhatikan contoh script di atas, bahwa pada blok statement IF oleh si programmer dipecah menjadi 2 blok, namun perhatikan bahwa untuk blok kedua, tanda pembukanya menggunakan <? saja. Nah... terkadang suatu server hanya membolehkan tanda pembuka script PHP menggunakan <?php, sehingga untuk blok kedua tidak dianggap sebagai script, dan.. akibatnya statement IF nya dianggap tidak ada tanda } penutup.
Solusi:
Pastikan tanda kurung kurawal penutup tidak lupa menuliskannya. Jika ternyata kasus yang Anda hadapi sama seperti contoh kasus terakhir (perbedaan tanda pembuka script PHP), konsistenkan penulisan tanda pembukanya menggunakan 
<?php supaya aman.


Bunyi Error:
1.Parse error: syntax error, unexpected T_STRING
Penyebab:
Error tersebut disebabkan karena penggunaan tanda petik (double quote atau single quote) yang tidak tepat untuk menyatakan suatu string. Sebuah string harus diapit oleh dua buah tanda petik. Sebagai contoh:
1.<?php
2.$a = "ini sebuah string";
3.?>
atau
1.<?php
2.$a = 'ini sebuah string';
3.?>
Namun... jika dalam string tersebut terdapat tanda petik lagi, misalkan
1.<?php
2.$a = "ini sebuah " string";
3.?>
atau
1.<?php
2.$a = 'ini sebuah ' string';
3.?>
maka akan terdapat error di atas. Hal yang sama jika Anda menggunakan single quote (tanda petik tunggal).
Solusi:
Pastikan di dalam sebuah string, anda mengapitnya dengan hanya 2 buah tanda petik saja. Jika Anda bermaksud menyisipkan tanda petik dalam sebuah string, gunakan tanda 
\" atau \', contoh
1.<?php
2.$a = "ini sebuah \" string";
3.?>
atau
1.<?php
2.$a = 'ini sebuah \' string';
3.?>


Bunyi Error:
1.Notice: Undefined index: ...
atau
1.Notice: Undefined variable: ...
Penyebab:
Sebenarnya itu bukan error, namun sekedar peringatan saja bahwa ada variabel atau index array yang belum terdefinisi sebelumnya. Di beberapa versi PHP peringatan tersebut muncul, namun di versi yang lain tidak muncul. Berikut ini contohnya:
1.<?php
2.if ($a > 0)
3.{
4.....
5.}
6.?>
Jika kita perhatikan script di atas, variabel $a langsung diberikan statement pengecekan IF, padahal nilai $a ini tidak ada sebelumnya. Nah... di beberapa versi PHP, akan muncul peringatan
1.Notice: Undefined variable: a
Namun, bila nilai $a ini sudah didefinisikan sebelumnya misalnya
1.<?php
2.$a = 10;
3.if ($a > 0)
4.{
5.....
6.}
7.?>
maka peringatan di atas tidak akan muncul lagi. Peringatan yang hampir sama juga bisa muncul untuk contoh berikut ini
1.<?php
2.if ($_GET['test'] == 0)
3.{
4.....
5.}
6.?>
yang dikarenakan nilai $_GET['test'] belum terdefinisi sebelumnya atau belum ada nilainya (belum ada request GET untuk parameter 'test').
Solusi:
Sebenarnya peringatan di atas bisa saja diabaikan karena tidak berpengaruh pada kinerja script atau proses yang terjadi di dalamnya. Namun, jika Anda ingin menghilangkan peringatan tersebut caranya adalah dengan memodifikasi parameter
1.error_reporting  = ...
pada file konfigurasi php.ini
Tambahkanlah nilai "& ~E_NOTICE" pada nilai parameternya, contoh:
1.error_reporting  =  E_ALL & ~E_NOTICE
Maksud dari parameter di atas adalah, PHP akan menampilkan bunyi error kecuali NOTICE. Jika sudah, silakan merestart Apache nya.


Bunyi Error:
1.Fatal error: Maximum execution time of ... seconds exceeded in ...

Penyebab:
Error di atas disebabkan karena lama eksekusi sebuah script PHP telah mencapai batas maksimumnya. Jika Anda menggunakan AppServ atau XAMPP, default maximum execution time nya diset 30 detik. Jika lama eksekusi script yang Anda buat melebihi 30 detik, maka akan muncul error di atas.

Solusi:
Anda dapat meningkatkan atau menambah max execution time pada file php.ini, dengan cara carilah parameter

1.max_execution_time = ...

Tambahlah nilainya, misalnya menjadi 9999 detik, sehingga nilai parameternya menjadi
1.max_execution_time = 9999

Selanjutnya, simpan kembali php.ini nya, lalu restart Apachenya.
Kalau perlu, lakukan analisis algoritma pada script Anda apabila dirasa tidak efisien sehingga mengakibatkan running time yang lama.


Bunyi Error:
Bukan Error sih, tapi kegagalan dalam proses upload file ketika Anda membuat script upload file.

Penyebab:
Kegagalan dalam proses upload file itu disebabkan oleh ukuran file yang terlalu besar melebihi batas maksimum yang diperbolehkan oleh PHP sesuai di file php.ini.

Solusi:
Anda dapat mengubah batas maksimum file size untuk upload ini dengan mengubah parameter
1.upload_max_filesize = ...
dan
1.post_max_size = ...

pada file php.ini
Berikut ini contoh pengubahan batas maksimum upload file hingga 80 Mb.
1.upload_max_filesize = 80M
dan
1.post_max_size = 80M

Jika sudah melakukan pengubahan, lakukan restart Apache nya. Oya, jangan lupa pula untuk menambah komponen input pada form upload nya.

1.<input type="hidden" name="MAX_FILE_SIZE" value="80000000" />

Solusi di atas hanya akan bisa menyelesaikan permasalahan upload jika file diupload ke folder atau direktori tertentu yang ada di server.
OK.. mudah-mudahan artikel di atas bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar PHP, namun terkendala beberapa macam error yang belum tahu penyebabnya dan solusinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar